-IT’S YOU-
“Hey! Jadi, jadi... Siapa dia, hmm?”
“Oh, jangan mendelik padaku begitu, Shar! Siapa yang apa sih?”
“Tuh, lelaki itu, yang duduk di meja arah jam 1!”
“Memangnya kenapa dia? Tampangnya tak familier bagiku”
“Siapa yang man... Oh, dia?”
“He-eh! Kau cepat sekali tanggap, Poo. Siapa sih dia? Kau tahu?”
“Mmm... Dia kan Dharigra, dia kan seangkatan dengan kita bukan? Kau ini... Memangnya kenapa sih, Shar?”
“Hey! Nah, nah apalagi sekarang? Kenapa senyam-senyum seperti itu sih, Shar? Menjijikkan!”
“Sudah, sudah. Ayo cepat habiskan ramen-mu saja Poo! Tapi maaf, aku dan Makio duluan ya? Dagg...”
Hmm... Jadi, namanya Dharigra ya? Cukup menarik, nama itu...
“Poo! Itu bakso terakhirku! Oh, Ya Tuhan! Tak cukupkah kau berkutat dengan ramenmu itu?”
“Mo-ovh, o-gu goloboron, Shor” (baca : “Maaf, aku kelaparan, Shar”, pelafalan seperti itu terjadi jika kalian sedang memakan sesuatu yang memenuhi mulut kalian).
“Oh, Ya Tuhan! Ya ya, terserahlah, Poo. Toh, sudah kau telan bakso TERAKHIR-ku itu bukan? Hehh...”
Dia akhirnya terlupakan dari pandanganku saat itu juga...
ØØØ