Halaman

18 Juli 2016

Gaeul dan Ingatannya,... Tentangmu

Daya ingat Gaeul lebih parah dan mengerikan dibandingkan dengan daya kreativitas yang dimilikinya untuk menulis. Memang, untuk nama ayah, ibu, adik-adiknya, dan namanya sendiri dia masih mampu untuk mengejanya secara lancar. Untuk mengingat Sejarah dan yang lain-lainnya dia juga masih mampu, walaupun untuk mengingatnya Gaeul sendiri butuh waktu paling tidak semalaman penuh untuk mengingatnya (dan keesokan harinya, dia akan melupakan segalanya seperti saat sebelum membaca hal-hal yang butuh dia ingat malam sebelumnya). Hanya saja, untuk menghafal tabel perkalian, gadis ini butuh waktu seumur hidupnya.

Tuhan Maha Adil, memang...

Gadis semacam Gaeul ditakdirkan untuk bisa membuat improvisasi di mana saja, kapan saja, dalam hal apa saja, dengan siapa saja. Sudah tercantum sebelumnya, memang dia memiliki daya kreativitas tinggi untuk membuat segalanya menjadi 'unik', 'menyenangkan', dan 'mudah dibuat'. Otak kirinya berjalan dengan sangat baik, sesuai dengan fungsinya. Mungkin karena Gaeul dulunya selalu minum susu sapi terbaik dari Daegwanryeong, atau karena dia selalu membaca banyak hal kecuali perhitungan dan matematika, yang menyebabkan otaknya berjalan dengan baik. Hanya otak kiri, tentu saja, melihat bagaimana payah dirinya dalam hal perhitungan tadi.

Mengenai daya ingat Gaeul, dia juga memiliki masalah dalam hal mengingat nama orang. Kelihatannya saja dia ingat, itu hanya waktu pertemuan awal, namun hal itu menunjukkan bahwa nantinya dia akan melupakan nama orang yang dia ingat dengan cepat itu. Sama seperti mengingat pelajaran, dia ingat dalam waktu semalam, tapi keesokannya dia sudah lupa semuanya. Hanya dua yang masih dia ingat dalam hal mengingat seseorang: wajah dan juga sikap orang tersebut selama masa hidupnya (saat bergaul dengan Gaeul).

Dulu, ada pria tampan yang sangat disukai Gaeul saat dia sedang melakukan kegiatan amal di Ilsan. Dia selalu bercerita tentang rahasia-rahasia dirinya kepada Gaeul. Gaeul mendengarkannya dengan seksama, terkadang mengomentari tentang satu-dua hal, tapi jelas membuktikan bahwa Gaeul memang menyukai lelaki itu. Hanya saja, setelah pulang melakukan kegiatan amal tersebut, lelaki itu mendadak menghentikan segala percakapan dengannya, baik secara langsung maupun di SNS. Dan, hal itu membuat Gaeul sangat marah dan kecewa dengan sikap lelaki itu.

Nama lelaki itu? Tentu saja Gaeul sudah tidak ingat lagi dengannya...

Kasus yang berbeda terjadi untuk masalah satu ini. Ada seorang lelaki yang selalu menunjukkan wajah datar-tanpa-senyumnya bernama Sunwoo. Cinta pertama dan cinta rahasia Gaeul sampai saat ini. Walaupun ada beberapa orang yang disukai Gaeul selain Sunwoo, termasuk si 'Lelaki Ilsan' itu, tidak pernah ada yang selalu muncul di mimpi Gaeul selain Sunwoo. Di dalam ingatan Gaeul, Sunwoo adalah orang yang pernah membantunya mengerjakan matematika di sekolah, yang pernah membantunya mendikte semua tulisan di papan tulis yang tidak terlihat oleh Gaeul, yang selalu duduk di belakang Gaeul saat di kelas 2-3, yang selalu menunjukkan wajah datarnya kepada Gaeul, yang akhirnya bisa tertawa lepas saat Gaeul mencoba membuatnya tertawa di saat istirahat, yang tidak pernah menunjukkan rasa terima kasihnya pada Gaeul saat pelajaran Bahasa Inggris, yang pernah membuat Gaeul menangis dan tertawa karena banyak hal entah itu apa, yang akhirnya mau mengobrol lama dengan Gaeul berduaan selama 15 menit, yang selalu Gaeul olok-olok karena pelit, dan yang pernah membelikan buah Salak dari Indonesia yang diminta Gaeul.

Hebatnya lagi, Gaeul masih mengingatnya karena...

Nama lelaki itu? 첫사랑.... Sunwoo....


17 Juli 2016

Mereka Mengatakan, Namaku Adalah Gaeul "Yang Berbeda"

Jadi, Gaeul sudah berumur 24 tahun tepatnya tahun ini. Belum ada yang bisa dia banggakan dari kehidupannya di umurnya yang sekarang ini.

Kuliah? Dia masih saja berkutat dengan skripsi yang tak kunjung dikerjakannya. Ini bukan karena dirinya malas. Bukan. Dia sangat rajin bila dibandingkan gadis Korea yang pernah hidup di usianya sekarang. Dia selalu membantu orang tuanya. Dia juga-lah yang mengajari adiknya yang paling kecil untuk belajar. Dia juga selalu mengerjakan pekerjaan yang dimilikinya tepat waktu. Hanya saja,... masalah skripsi ini bukanlah hal yang bisa dia kerjakan dengan senang. Hal ini karena dia malas saja mengerjakannya.

Jodoh? Jangan tanya segala hal mengenai jodoh pada gadis satu ini. Yang dia tahu hanyalah oppadeul yang selama ini hanya bisa dia temui dari video yang dia unduh dari internet, yang selama ini dia ajak bicara hanya di dalam khayalan dan mimpinya, yang hanya bisa kagumi dari rumahnya karena dia sama sekali tidak mampu memilikinya. Apalagi menjadi jodoh yang setia bagi dirinya? Semua lelaki menganggap Gaeul hanyalah seorang penggemar fanatik yang tidak bisa mengerjakan apa-apa. Padahal, dalam hatinya Gaeul bersumpah bahwa banyak dari lelaki yang dia kenal semuanya menyukai animasi Jepang dan semuanya yang berbau tentang oppai, bukan begitu? Jadi, jodoh? belum sekarang dia berbicara seperti itu karena semuanya tidak ada yang serius dengannya.

Pekerjaan? Belum ada. Belum diketemukan. Jangan tanya sekarang karena hal ini lebih sensitif untuk ditanyakan padanya.

Gaeul bukanlah perempuan sempurna, bukan seperti perempuan kebanyakan karena pemikirannya memang sangat berbeda dari mereka semua.

Bayangkan saja, ketika semua mahasiswa lebih memilih untuk menunggu dosen pembimbing dari pagi hingga sore (yang bahkan tidak pernah berhasil menemui dosen itu hingga akhir hari), maka Gaeul hanya menunggu di rumahnya sembari menunggu berita up-to-date teman-temannya yang lain yang ada di kampus. Dia tidak ingin buang-buang waktu hanya menunggu dosen di kampus, tanpa berbuat apa-apa. Dia lebih memilih tinggal di rumah untuk membantu ibunya atau ayahnya atau adik-adik lelakinya saja.

Yang kedua, ketika semua teman wanitanya memilih untuk menceritakan mengenai pesta pernikahan mereka agar dipenuhi semua hal yang semarak, Gaeul hanya memikirkan jika pernikahannya esok akan digelar secara sederhana (jika tidak ada budget yang memadai). Tapi, jika esok dia memiliki budget berlebih, dia hanya ingin menyumbangkan sebagian budgetnya untuk disumbangkan kepada rumah yatim-piatu yang ada di Incheon. Sungguh, dia sangat berbeda dari mereka yang menginginkan pesta di gedung ataupun pesta indoor. Gaeul hanya berpikiran bahwa pernikahan bukanlah segalanya, masih ada kehidupan yang memerlukan biaya lebih banyak. Daripada digunakan untuk hal-hal yang tidak berguna, bukankah kegiatan amal lebih berguna?

Yang terakhir, ketika semua teman wanitanya ingin bekerja di perusahaan yang besar, Gaeul hanya ingin menjadi seseorang yang bisa bekerja di rumah saja. Hal itu dikarenakan adanya perceraian, anak yang tidak terawat dengan baik, hingga rumah yang tak terawat membuat Gaeul menjadi sangat "kontradiktif" pada kerja di luar rumah.



Oleh karena itu, semua orang menganggapnya "Gaeul si Gadis yang Berbeda".

Yang ada di benak Gaeul, untuk semua anggapan itu adalah, "Bukankah Berbeda menjadikanmu lebih Berwarna?"

24 Mei 2016

Gadis Musim Gugur

Gadis Musim Gugur memiliki kisah yang memilukan, dibandingkan dengan Gadis-Gadis lainnya. Kalian mau mendengarkan ceritanya?

Jika 'ya', inilah kisah memilukan si Gadis Musim Gugur itu...

---